Dantelah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada kami Hammad dari Zubair bin Khirrit dari Abdullah bin Syaqiq
Khulafaur Rasyidin – Khulafaur Rasyidin berasal dari kata khulafa dan ar-rasyidin. Kata khulafa merupakan bentuk jamak dari kata khalifah, yang berarti pengganti. Adapun kata ar-rasyidin berarti petunjuk. Khulafaur Rasyidin terdiri atas 4 sahabat utama Nabi Muhammad saw yaitu Abu Bakar as-shiddiq, Usman bin Affan, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Thalib. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai Pengertian, Gaya Kepemimpinan, dan Riwayat Hidup / Biografi Khulafaur Rasyidin bisa kalian pembahasan nya di bawah ini. Khulafaur Rasyidin Setelah Nabi Muhammad saw wafat, orang-orang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin umat Islam adalah Khulafaur Rasyidin. Khulafaur Rasyidin berasal dari kata khulafa dan ar-rasyidin. Kata khulafa merupakan bentuk jamak dari kata khalifah, yang berarti pengganti. Adapun kata ar-rasyidin berarti petunjuk. Dengan demikian, Khulafaur Rasyidin adalah para pengganti yang mendapatkan petunjuk. Khulafaur Rasyidin terdiri atas empat sahabat utama Rasulullah saw, yaitu Abu Bakar as-shiddiq, Usman bin Affan, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Thalib. Pemerintahan khulafaur Rasyidin berlangsung selama kurang lebih 30 tahun 11 – 42 H. Dalam masa pemerintahan tersebut , banyak prestasi yang dicapai oleh khulafaur rasyidin bagi kemajuan Islam, di antara nya perluasan wilayah Islam, penataan sistem pemerintahan, dan mendorong kemajuan ilmu pengetahuan. Khulafaur Rasyidin menjadikan Al-Qur’an dan hadist sebagai pedomannya dalam memimpin. Setiap kebijakan yang di ambil selalu sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan hadist Rasulullah saw. Baca Juga Pengertian Al-Quran Gaya Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin Khulafaur Rasyidin yang terdiri atas empat sahabat Nabi Muhammad saw mempunyai karakteristik dan sifat yang berbeda-beda. Berikut ini gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin. 1. Gaya Kepemimpinan Abu Bakar as-Shiddiq Khalifah Abu Bakar as-Siddiq mempunyai karakter lembut dan tegas. Dalam kondisi negara yang kacau, pemimpin yang memiliki karakter seperti Khalifah Abu Bakar as-Siddiq sangat di perlukan. Dengan kelemah lembutannya, Khalifah Abu Bakar as-Siddiq dapat menyadarkan orang -orang yang terbujuk membuat makar. Sementara itu, orang-orang yang menentang pemerintahan Islam dihadapi dengan tegas. 2. Gaya Kepemimpinan Umar bin Khattab Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, situasi negara lebih aman. Dalam kondisi itu, perlu pemimpin yang mempunyai karakter seperti khalifah Umar bin Khattab, yaitu cerdas, tegas, dan mengutamakan kepentingan rakyat. Kecerdasan Umar bin Khattab sangat diperlukan untuk membangun dasar-dasar kemasyarakatan yang Islami. 3. Gaya Kepemimpinan Usman bin Affan Situasi pada masa Khalifah Usman bin Affan benar-benar sudah aman. Kemakmuran sudah dicapai di segenap lapisan masyarakat. Dalam kondisi seperti itu, karakter pemimpin yang saleh, penyantun, dan sabar sangat diperlukan. Dengan karakter seperti Khalifah Usman bin Affan tersebut, kemakmuran rakyat dapat tercapai, baik jasmani maupun rohani. 4. Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib Pada masa peralihan kekuasaan dari khalifah Usman bin Affan kepada khalifah Ali bin Abi Thalib, kekacauan kembali terjadi. Dalam keadaan negara yang seperti itu, pemimpin yang berkarakter tegas dan mengutamakan kebenaran memang sangat diperlukan. Ali bin Abi Thalib mempunyai karakter yang tegas. Ketegasan Ali bin Abi Talib dalam membela kebenaran mirip dengan Khalifah Umar bin Khatab. Boigarfi Khulafaur Rasyidin Khulafaur Rasyidin Biografi Khalifah Abu Bakar as-Siddiq Abu Bakar as-Siddiq mempunyai nama lengkap Abu Bakar Abdullah bin Quhafah bin Ustman bin Amr nin Masud bin Taim bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr at-Taimi al-Quraisy. Berarti silsilahnya dengan Nabi saw bertemu pada Murrah bin Ka’ab. Dilahirkan pada tahun 573 M atau dua tahun setelah kelahiran Nabi saw. Beliau dilahirkan di lingkungan suku yang sangat berpengaruh dan suku yang banyak melahirkan tokoh-tokoh besar. Abu Bakar as-Siddiq merupakan orang yang pertama kali masuk Islam dari golongan dewasa, ketika Islam mulai di dakwahkan. Baginya tidaklah sulit mempercayai ajaran yang di bawa Nabi Muhammad saw, dikarenakan sejak kecil ia telah mengenal keagungan dan keluhuran budi pekerti Nabi Muhammad saw. Dia termasuk orang yang terpercaya serta pembantu yang setia. Sebelum memeluk agama Islam, ia dikenal dengan nama Abdul Ka’ab. Setelah memeluk Islam, Nabi Muhammad memberi gelar as-Siddiq, artinya orang yang terpercaya. Setelah masuk Islam, Abu Bakar tidak segan untuk mengorbankan segenap jiwa dan harta bendanya untuk Islam. Ketika terjadi Isra’ Mikraj sebagian besar kaum Quraisy dan para pemukanya menyatakan kebohongan belaka. Namun tidak dengan Abu Bakar, dia tampil ke muka dan membenarkan dengan yakin dan pasti. Oleh karena itu, ia mendapat gelar as-Siddiq yakni dikenal sampai saat ini dengan nama Abu Bakar as-Siddiq. Biografi Khalifah Umar bin Khattab Pada periode mekah, Umar bin Khattab merupakan musuh utama umat Islam. Saat itu ada dua Umar yang terkenal di mekah, yaitu Umar bin Khattab dan Umar bin Hisyam Abu Jahal. Keduanya merupakan tokoh yang memusuhi umat Islam dan ahli perang. Rasulullah saw memohon kepada Allah agar mengislamkan dari salah satu dari Umar tersebut. Permohonan Rasulullah saw di kabulkan dengan masuk Islamnya Umar bin Khattab. Sejak saat itu, Rasulullah saw dan kaum muslimin semakin berani dalam mendakwahkan Islam kepada masyarakat. Umar bin Khattab adalah orang yang sangat cerdas dan tegas dalam membedakan kebenaran dan kebatilan. Karena ketegasannya tersebut, Rasulullah saw memberi gelar al-Faruq, yang artinya pemisah atau pembeda. Allah swt telah membedakan yang hak dan yang bathil dalam dirinya. Selain itu ia juga sangat piawai dalam bidang politik. Kepiawaian Umar bin Khattab dalam bidang politik di awali ketika beliau berhasil menyatukan kaum muhajirin dan kaum Ansar pada saat pemilihan Khalifah yang pertama. Biografi Khalifah Usman bin Affan Sebelum wafat, Khalifah Umar bin Khattab membentuk dewan yang akan mencari penggantinya. Dewan tersebut beranggotakan enam orang sahabat yang saat itu dianggap paling tinggi tingkatannya. Keenam anggota dewan itu adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi Talib, Tahlan bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqas. Dewan tersebut bertugas memilih salah seorang dari mereka untuk menjadi khalifah. Ketua dewan dipegang oleh Abdurrahman bin Auf. Setelah di musyawarahkan di rumah Abdurrahman bin Auf, akhirnya masyoritas suara memilih Usman bin Affan sebagai khalifah pengganti Umar bin Khattab. Usman bin Affan dilantik menjadi khalifah pada hari ketiga setelah wafatnya Umar bin Khattab. Saat terpilih menjadi khalifah, Usman tekah berusia 70 tahun. Usman bin Affan di lahirkan di mekah pada tahun 576 M, 6 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Panggilan Usman bin Affan adalah Abu Abdullah, Abu Laila, Abu Amar, atau lebih dikenal dengan sebutan Dzun Nurain, artinya yang memiliki dua cahaya. Karena Nabi Muhammad saw mengawinkan nya dengan dua orang putrinya, yang pertama Ruqayyah, setelah Ruqayyah meninggal Nabi saw menikahinya dengan Umi Kulsum. Usman bin Affan termasuk salah seorang yang pertama kali masuk Islam dari golongan Bani Umayyah. Ia masuk Islam setelah Ali bin Abi Talib dab Zaid bin Harisah atas ajakan Abu Bakar as-Siddiq. Beliau menjadi Khalifah selama 12 tahun. Biografi Khalifah Ali bin Abi Talib Selama beberapa waktu setelah terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan, kota Madinah di kuasai kaum pemberontak yang dipimpin oleh Al-Ghafiqi Ibnu Harbes dan kawan-kawannya. Sebab, kota Madinah tidak mempunyai pemimpin sebagai pengganti Khalifah Usman bin Affan. Penduduk Madinah di dukung oleh ketiga pasukan yang datang dari Mesir, Basrah, dan Kuffah kemudian memilih Ali bin Abi Talib untuk menjadi Khalifah. Ali bin Abi Talib dibai’at setelah ia menolaknya, akan tetapi mereka tetap berkeyakinan bahwa di saat itu tidak ada yang lebih pantas untuk menjadi khalifah selain Ali bin Abi Talib. Memang pada saat itu, sepeninggal Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Usman bin Affan yang lebih pantas untuk memimpin umat Islam hanyalah Ali bin Abi Talib. Situasi umat Islam pada masa Khalifah Ali bin Abi Talib sudah jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Umat Islam pada masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab masih bersatu. Di samping itu, kehidupan masyrakat Islam masih sederhana, belum banyak terpengaruh oleh kemewahan, kekayaan, dan kedudukan. Pada masa Khalifah Usman bin Affan, keadaan mulai berubah dan perjuangan pun sudah terpengaruh oleh hal-hal keduniawian. Oleh sebab itu umat Islam mulai mengalami perpecahan. Pemerintahan Ali bin Abi Talib tidak memberikan banyak perubahan bagi kemajuan umat Islam, baik dalam bidang pemerintahan maupun dalam bidang kebudayaan dan peradaban. Masa pemerintahannya selama 5 tahun banyak dipakai untuk mengamankan daerah dan menupas para pemberontak yang cukup banyak dan berpengaruh di masyarakat. Dalam situasi seperti ini, masih berat bagi Khalifah Ali bin Abi Talib untuk memperluas Islam, maupun untuk memajukan kebudayaan dan peradaban Islam. ___________________________________ Itulah penjelasan kami mengenai penjelasan tentang Pengertian Khulafaur Rasyidin Lengkap. Kalian juga bisa membaca artikel kami yang lain di bawah ini. Terima kasih telah berkunjung. Artikel Lainnya Arti TabarakallahArti Man Jadda WajadaArti BiidznillahArti Fii Amanillah
Gayakepemimpinan khulafaurrasyidin Disukai 1 Diunduh 178 Dilihat 245. daring. Penulis: NUR ERVANI : Diterbitkan: 23 Juni 2020 13:16 Keempat sahabat utama tersebut disebut khlafaur rasyidin yang menggantikan kepemimpinan nabi SAW, setelah beliau wafat. {{ statusLike }}
Khulafaur Rasyidin berasal dari kata Khulafa’ dan Ar-Rasyidin. Khulafa’ artinya pengganti, sedangkan Ar-Rasyidin artinya mendapat petunjuk. Jadi, jika digabungkan Khulafaur Rasyidin artinya pengganti yang mendapat petunjuk. Khulafaur Rasyidin adalah pemimpin yang bersedia untuk menggantikan tugas-tugas Rasulullah SAW. sebagai kepala negara, pemimpin pemerintahan, dan pemimpin umat Islam. Tidak semua tugas Rasulullah SAW. dapat digantikan oleh Khulafaur Rasyidin, terutama tugas nabi dan rasul. Khulafaur Rasyidin dijelaskan dalam firman Allah Swt. pada QS At-Taubah ayat 100 yang berbunyi وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ Artinya “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama masuk Islam di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” QS. At-Taubah 100. Khulafaur Rasyidin ini adalah para khalifah dari empat sahabat Rasulullah SAW. Mereka menjadi khilafah setelah Rasul wafat. Keempat sahabat Rasul tersebut adalah orang-orang yang mengakui Rasul sejak awal diberi tugas oleh Allah Swt. Keempat sahabat ini juga dipilih oleh umat berdasarkan konsensus. Sahabat yang menjadi khilafah setelah Rasul SAW. wafat adalah Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin ini adalah masa yang sangat penting bagi perjalanan Islam. Pada masa tersebut disebut sebagai masa pembentukkan fiqih Islam. Selain itu, setelah hukum syariat-syariat Islam yang disampaikan oleh Rasulullah SAW., para sahabat Rasul yang menjadi khalifah memikul beban dan tanggung jawab yang besar untuk mencari sumber-sumber dari syariat tersebut. Hal tersebut diperlukan untuk menjawab pada masa perkembangan zaman yang tidak ada pada Al Quran dan sunahnya. Pada saman Khulafaur Rasyidin ini para sahabat Rasul berhasil memperluas Islam hingga ke luar Jazirah Arab. Mereka telah meletakkan dasar-dasar kehidupan dari ilmu Islam kepada kehidupan umatnya. Semua kisah lengkap Khulafaur Rasyidin terangkum dalam buku ini. Kisahnya begitu menyentuh dan mampu mempertebal iman umat Islam dan memperdalam cinta kita kepada Rasulullah Saw. Untuk lebih jelasnya mengenai masa Khulafaur Rasyidin, di bawah ini akan dijelaskan kisah singkat setiap khilafah pada masa tersebut. Berikut adalah kisah Khulafaur Rasyidin. 1. Abu Bakar As-Siddiq2. Umar bin Khattab3. Utsman bin Affan 4. Ali bin Abi Thalib 1. Abu Bakar As-Siddiq Abu Bakar memiliki nama asli Abdul Ka’bah. Kemudian nama tersebut diganti oleh Rasuk menjadi Abdullah. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abi Quhafah at -Tamimi. Abu Bakar lahir dari pasangan suami istri Usman Abu Quhafah dan Ummu Khair Salma binti Sakhr, ia berasal dari suku Taim. Beliau lahir di Mekkah pada tahun 572 M. Sejak kecil, Abu Bakar memiliki sifat lemah lembut, jujur, dan sabar. Saat ia memasuki usia remaja, ia telah bersahabat dengan Rasullullah SAW. dan sahabat lainnya yang menemani Rasulullah juga. Sejak saat itu ia dijuluki sebagai As-Siddiq karena ia selalu mempercayai dan membenarkan apa yang dikatakan oleh Rasul. Abu Bakar dipilih menjadi khilafah dengan jalan musyawarah antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Pada masa setelah peninggalan Rasul terjadi perselisihan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar saat pemilihan penerus Rasulullah SAW. Kaum Anshar menawarkan Sa’ad bin Ubadah sebagai penerus kepemimpinan Rasul, sedangkan Abu Bakar As-Siddiq menawarkan Umar bin Khattab dan Abu bin Ubaidah sebagai penerus kepemimpinan Rasul. Dalam masa perselisihan ini Abu Bakar menegaskan kepada kaum Anshar bahwa kaum Muhajirinlah yang pantas untuk menggantikan kepemimpinan Rasul sebagai pemimpin Islam karena kaum Muhajirin telah diistimewakan oleh Allah Swt. kaum Muhajirin yang pertama mengakui Muhammad sebagai Nabi dan selalu bersamanya dalam situasi apa pun. Pada saat itu juga Umar bin Khattab menolak usulan Abu Bakar yang menjadikannya sebagai pengganti Rasul. Bahkan Umar mengatakan bahwa Abu Bakar yang cocok menjadi khalifah dari kaum Muhajirin. Setelah bermusyawarah, kedua kaum akhirnya sepakat untuk menjadikan Abu Bakar sebagai khalifah. Ada beberapa kesepakatan yang membuat Abu Bakar diterima menjadi khalifah yaitu. Ia adalah orang pertama yang mengakui peristiwa Isra’ Mi’raj; Abu Bakar orang yang menemani Rasulullah SAW. untuk hijrah ke Madinah; Abu Bakar orang yang sangat gigih dan selalu melindungi orang-orang yang memeluk agama Islam; Ia pernah menjadi imam salat sebagai pengganti Rasul saat sedang sakit. Pada masa kepemimpinan Abu Bakar, beliau mengutamakan kepentingan dalam negerinya sendiri daripada hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan kaum dan negerinya. Masalah yang ada di negerinya saat itu adalah orang-orang yang mulai meninggalkan Islam karena mereka berpikir setelah Muhammad meninggal maka Islam juga telah berakhir kekuasaannya. Lalu banyak juga orang yang mengaku dirinya sebagai pengganti Rasulullah SAW. Dengan demikian Abu Bakar memutuskan untuk memerangi mereka semua. Semua keputusan yang terjadi pada masa pemerintahan Abu Bakar selalu ada di tangannya. Namun sebelumnya ia selalu bermusyawarah dengan dengan para sahabat sebelum memutuskan sesuatu. Sebelum Abu Bakar meninggal, ia menunjuk Umar bin Khattab untuk menggantikan posisinya sebagai khilafah. Ia menunjuk Umar bukan asal saja, namun telah dipertimbangkan karena situasi politik yang ada. Abu Bakar khawatir jika pemilihan khilafah selanjutnya diadakan seperti pemilihan khilafaf sebelumnya akan terjadi situasi politik yang semakin keruh. 2. Umar bin Khattab Umar bin Khattab memiliki umur yang lebih muda 13 tahun dari Rasulullah SAW. ia lahir di Mekkah pada tahun 582 M, dan pada tahun 634 M ia menggantikan Abu Bakar sebagai khilafah. Sejak masih kecil, Umar dikenal sebagai orang yang pemberani dan cerdas. Ia bahkan tidak takut menyatakan suatu kebenaran pada siapa saja. Sebelum ia masuk Islam, ia sempat menentang Islam, namun setelah masuk ia sangat membela Islam dan melawan musuh-musuhnya. Karena keberaniannya, Umar bin Khattab ditakuti oleh kaum Quraisy. Sifat keberaniannya dalam kebenaran membuat Rasulullah SAW. memberi julukan kepadanya sebagai Al-Faruq yakni memiliki arti sang pembeda. Maknanya bahwa Umar adalah sesosok orang yang dapat membedakan kebenaran dan keburukan. Kekhalifan Umar bin Khattab dimulai saat Abu Bakar sakit dan memanggil Utsman bin Affan untuk menulis surat wasiat kepada Umar untuk menggantikannya sebagai khalifah. Tujuan Abu Bakar adalah untuk menghindari perselisihan dalam pemilihan khalifah saat ia sudah meninggal. Dengan terpilihnya Umar bin Khattab sebagai khalifah, semua umat Islam setuju dengan keputusan Abu Bakar. Lamanya Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah membuatnya mendapat gelar baru yaitu Amir al-Mu’minin yang artinya pemimpin orang beriman. Gelar ini diberikan oleh kamu muslimin karena melihat Umar bin Khattab yang memimpin Islam selama 10 tahun. Oleh karena itu ia sangat pantas mendapatkan gelar tersebut Dalam masa kepemimpinannya, Umar bin Khattab mengutamakan perluasan dari Islam yang mencapai hingga satu per tiga dari dunia. Dengan kerja kerasnya Umar, Islam bisa mencapai hingga Eropa. Berkat gaya kepemimpinan Umar ini menjadi kekuatan untuk Islam yang harus diperhitungkan. Pada saat itu posisi Islam memiliki kekuatan yang sama seperti Romawi dan Persia. Pada masa tersebut wilayah Islam diperluas hingga Mesir, Irak, Syam, Palestina dan negara-negara Persia lainnya. Setelah menguasai beberapa negara dengan Islam, Umar membentuk pemerintahan yang mirip dengan Persia. Umar bin Khattab membuat administrasi pemerintahan yang mengatur delapan wilayah yaitu, Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Departemen didirikan untuk mengatur gaji dan pajak tanah dari masing-masing pejabat di wilayah tersebut sehingga hal tersebut memicu terdirinya Baitul Mal. Umar wafat pada umur 63 tahun setelah memerintah pada kepemimpinan Islam selama 10 tahun 6 bulan. Wafatnya disebabkan karena ia ditikam oleh Abu Lu’lu’ah. Ia adalah seorang budah dari al-Mughirah bin Syu’bah pada saat sedang salat subuh. 3. Utsman bin Affan Utsman bin Affan pada tahun 579 M di Thaif daerah subur kawasan Hijaz, letaknya di sebelah barat laut Arab Saudi. Ia lahir setelah 5 tahun dari tahun Gajah. Hal tersebut membuatnya memiliki usia 5 tahun lebih muda dari Rasulullah SAW. Ustman bin Affan adalah seorang saudagar kaya dan juga seorang penulis wahyu yang terkenal. Ustman dikenal sebagai orang yang pendiam dan memiliki budi pekerti yang baik. Karena ia banyak melakukan amal kebaikan maka ia mendapat gelar Ghaniyyun Syakir, yaitu artinya orang kaya yang banyak bersyukur kepada Allah Swt. Walaupun ia orang kaya, ia tidak lupa dengan orang yang berada di bawahnya. Ia juga tidak segan untuk ikut berperang. Bahkan dikisahkan dari Ibn Syihab Al-Zuhri dikatakan bahwa, Utsman pernah mempersiapkan 940 ekor unta dan 60 ekor kuda untuk Jaisyul Usrah pasukan sulit dalam Perang Tabuk. Selain itu ia juga pernah memberikan dinar sekitar 483 juta rupiah kepada Rasullullah SAW. dengan kedua tangannya sendiri. Kejadian tersebut diceritakan oleh sahabat Rasul yaitu, Hudzaifah. Karena telah banyak kebaikan yang dilakukan oleh Utsman maka ia sempat dinikahkan dengan putri Rasul yang bernama Ruqayyah. Setelah Ruqayyah wafat, ia menikah lagi dengan putri Rasul yang bernama Ummu Kullsum. Dengan demikian ia diberikan julukan sebagai Dzun Nurain, yang artinya memiliki dua cahaya. Ustman bin Affan memiliki jasa-jasa berupa membukukan Al Quran menjadi beberapa naskah. Beliau juga menetapkan pelafalan di dalam Al Quran menjadi serentak dan seragam. Karyanya yang besar itu sangatlah bermanfaat bagi umat Islam. Oleh karena itu, ia diberi penghargaan sebagai Mushaf Usmani. Masa kepemimpinannya ini dimulai ketika Umar bin Khattab mengalami sakit keras setelah ditusuk oleh Abu Lu’lu’ah seorang budak dari Persia. Karena sakitnya Umar lalu ia membentuk tim yang memiliki anggota Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abudrrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abis Waqqas. Dibentuknya formasi tersebut bertujuan untuk pemilihan pengganti dari Umar bin Khattab untuk menjadi khalifah. Namun empat orang anggota tersebut menggundurkan diri. Lalu, berdasarkan pendapat umum masyarakat bahwa mereka menginginkan Utsman bin Affan yang menjadi pengganti dari Umar bin Khattab. Abdurraham bin Auf juga cenderung memilih Utsman bin Affan untuk menggantikan peran Umar bin Khattab. Dengan kesepakatan dan persetujuan umat Islam, maka Utsman bin Affan diangkat menjadi khalfiah di umurnya yang sudah mencapai 70 tahun. Ia menjadi khalifah selama 12 tahun, di mana lebih lama daripada Umar bin Khattab. Dalam masa pemerintahannya, Utsman bin Affan mengembangkan Islam ke beberapa daerah yang sebelumnya belum sempat dicapai oleh Umar bin Khattab. Umat Islam sedikit kecewa karena perbedaan sifat antara Utsman bin Affan dan Umar bin Khattab. Utsman memiliki sifat yang cenderung lembut dan membuat Islam sedikit lemah. Pada masa pemerintahannya ini kebijakan dari Utsman yang paling disorot adalah ketika ia mengangkat kerabat keluarganya untuk menduduki jabatan penting seperti gubernur-gubernur di daerah kekuasaan Islam. Selain masalah perluasan daerah, Utsman juga memperhatikan pembangunan dalam kota. Ia membangun bendungan pencegah banjir, jalan-jalan di perkotaan, jembatan, masjid, dan juga meluaskan masjid Nabawi. Di akhir masa pemerintahannya, Utsman tidak meninggalkan pesan sedikit pun. Hal ini dikarenakan ia meninggal secara tiba-tiba karena dibunuh pada saat ia membaca Al Quran. Ia wafat pada usia 83 tahun. Hal tersebut membuat kondisi politik semakin memburuk. Ditulis pada 1916, buku klasik ini mengurai “lubang hitam” kehidupan dan karier Utsman dan keturunannya, Orkhan, Murad dan Bayezid, para peletak dasar Khilafah Utsmani. Menganalisis sumber-sumber dari para penulis Utsmani, dikompilasi dengan tulisan para sejarawan Byzantium, serta diperkaya dengan dokumen primer yang tersimpan di museum-museum, penulis memaparkan gambaran terwujudnya khilafah ini. 4. Ali bin Abi Thalib Ali bin Abi Thalib memiliki nama panjang Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim. Ia lahir di Mekkah tanggal 12 Rajab pada tahun ke-30 setelah kelahiran Rasulullah SAW. Ali dilahirkan dari pasangan suami istri bernama Abi Thalib bin Abdul Muththalib dan Fatimah binti Asad. Sebelumnya ibunya memberinya nama Al-Haidarah yang artinya singa, kemudian ayahnya memberi sebutan sebagai Ali. Semasa kecil, ia dididik dan dibesarkan oleh Rasulullah SAW. Kasih sayang dan kemuliaan yang Rasul berikan kepada Ali ini membentuk karakter Ali. Karena didikan Rasul ia berani masuk Islam di usia yang sangat muda, ia masuk Islam setelah Siti Khadijah. Karena keberanian yang dimiliki oleh Ali bin Abi Thalib maka ia diberi gelar dengan nama Singa Allah dan Karamallahu Wajhahu yang memiliki arti semoga Allah memuliakan wajahnya. Masa kepemimpinan dimulai setelah Utsman bin Affan telah wafat. Pada saat itu umat Islam bingung siapa yang akan mengganti Ustman sebagai pemimpin Islam. Lalu pada saat itu ada yang mengusulkan agar Ali bin Abi Thalib menjadi pengganti Utsman sebagai khilafah. Semua mayortitas umat Islam setuju dengan diangkatnya Ali sebagai khilafah, kecuali mereka yang hanya setuju dengan Muawiyah bin Abu Sufyan. Semasa menjadi pemimpin ia mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja, ia juga membenahi keuangan dari Baitul Mal, lalu memajukan bidang ilmu bahasa, dan memajukan pembangunan. Masa pemerintahan yang dijalankan Ali bin Abi Thalib ini berbeda dengan masa pemerintahan sebelumnya, di mana pada saat itu wilayah Islam sudah sangat luas dan sudah banyak terpengaruh oleh masalah duniawi. Ali juga menghadapi para penentang-penentang yang memunculkan pemberontakan. Bahkan ia juga melawan Zubair bin Awwam dan Aisyah karena oa dianggap tidak menuntaskan perkara pembunuhan Utsman bin Affan. Pertentangan ini semua mengakibatkan timbulnya Perang Jamal atau disebut sebagai perang unta karena Aisyah yang menunggang unta untuk berperang. Pertentangan Ali dan Muawiyah juga menimbulkan Perang Siffin. Lalu perang-perang tersebut diakhiri dengan tahkim/arbitrase di Daumatul Jandal pada tahun 34 H. Karena semua perestiwa yang terjadi itu mengakibatkan munculnya tiga golongan dalam Islam, yaitu Khawrij, Murji’ah, dan Syi’ah. Ketiga golongan mewarnai perkembangan pemikiran dalam Islam. Grameds, itulah penjelasan kisah singkat dari Khulafaur Rasyidin. Dari kisah-kisahnya memiliki perbedaan dalam kepemimpinan, dan setiap pemimpin juga memiliki teladan yang bisa kita jadikan sebagai contoh. Jika kamu memiliki minat untuk belajar banyak mengenai kepemimpinan Islam pada zaman dahulu, kamu bisa membaca buku yang ada di Gramedia. Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas telah menyediakan berbagai buku untuk memenuhi kebutuhanmu. Yuk Grameds, beli bukunya sekarang juga! Ebook ini adalah upaya para intelektual muslim di Jawa Timur untuk menyumbangkan pemikirannya dalam rangka ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan umat untuk dijadikan sebuah buku kumpulan tulisan para cendekiawan muslim, semoga semakin bermanfaat dan menginspirasi umat untuk senantiasa menjaga Iman dan Taqwanya kepada Allah SWT. Baca juga artikel terkait “Kisah Khulafaur Rasyidin” Kisah Nabi Adam Kisah Nabi Ayub Kisah nabi Hud Kisah Nabi Ibrahim Kisah Nabi Idris Kisah Nabi Ilyas Kisah Nabi Isa Kisah nabi Ishaq Kisah Nabi Luth Kisah Nabi Musa Kisah Nabi Yunus Kisah Nabi Yusuf Kisah nabi Zakaria Kisah 25 Nabi dan Rasul Kisah Sahabat Nabi ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
KhalifahAbu Bakar as Shidiq merupakan satu sosok pemimpin yang tegas dan teguh memegang kebenaran.Kholifah Abu Bakar as Shidiq segera membrantas suatu gerakan yang dinilai menyalahi Islam, tanpa memberi kesempatan gerakan tersebut berkembang .; Khalifah Umar bin Khattab merupakan salah satu pemimpin yangmeletakkan dasar-dasar demokrasi Islam.Beliau benar-benarmemperhatikan dan mengutamakan
Membahas tentang sejarah kejayaan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw pada masa awal tidak bisa lepas dari salah satu perjuangan para pemimpinan Islam di era setelahnya, atau yang lebih masyhur dengan sebutan Khulafaur Rasyidin. Pada masa ini merupakan masa paling cemerlang dalam sejarah kaum muslimin setelah masa Rasulullah. Para khulafaur rasyidin merupakan pemegang estafet kepemimpinan Islam untuk melanjutkan perjuangan Rasulullah. Oleh karena itu, tidak etis jika membahas masa keemasan Islam di masa awal namun tidak menyinggung pimpinan kaum muslimin pada masa itu. Adapun tokoh-tokoh pimpinan kaum muslimin yang memiliki gelar Khulafaur Rasyidin adalah, Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali, dan Umar bin Abdul Aziz, sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Nawawi Banten dalam kitabnya, Sullam al-Munajah Syarah Safinatis Shalat. Para khulafaur rasyidin menjadi pimpinan-pimpinan yang sangat adil, dan bijaksana, sebagaimana sosok yang menjadi teladan bagi mereka, yaitu Rasulullah. Mereka mewakili nabi dalam mewujudkan keadilan, menyebarluaskan kebajikan dan kasih sayang, serta ucapan dan perbuatannya tidak pernah menyimpang dari ajaran suci yang dibawa olehnya. Era itulah yang menjadi parameter dalam mengukur sejauh mana lurusnya penguasa setelah Rasulullah. Nah, dalam hal ini, penulis akan menjelaskan biografi masa kepemimpinan khulafaur rasyidin setelah Rasulullah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Nawawi Banten wafat 1316 H dalam kitab Sullam al-Munajah Syarah Safinatis Shalat, cetakan Darul Kutub al-Wasathiyah, halaman 5-6, sebagai berikut Abu Bakar As-Shiddiq Setelah Rasulullah wafat, sahabat Abu Bakar yang sekaligus mertuanya ditunjuk oleh para sahabat sebagai penggantinya untuk memegang kendali umat Islam, sekaligus melanjutkan estafet kepemimpinan menantunya itu. Ia merupakan khulafaur rasyidin pertama yang menjadi pimpinan umat Islam setelah Rasulullah. Sosok yang santun, adil, penyayang, dan bijaksana dalam dirinya, merupakan representasi dari apa yang ia lihat dari Rasulullah dalam memimpin umat Islam. Oleh karena itu, para sahabat sepakat untuk menunjuknya sebagai pimpinan umat Islam saat itu. Menurut Syekh Nawawi Banten, Abu Bakar menjadi pimpinan umat Islam selama dua tahun setengah. Saat itu, ia tidak hanya memiliki tugas untuk menyebarkan ajaran Islam, namun juga memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan kaum muslimin yang sudah keluar dari ajaran Islam murtad pasca-meninggalnya Rasulullah. Setelah genap memimpin umat Islam selamat dua tahun setengah. Ia wafat di usia 63 tahun. Ia meninggalkan umat Islam pada malam Selasa tanggal 23 Jumadil Akhir, antara waktu Maghrib dan Isya, kemudian dimakamkan di Madinah berdekatan dengan makam Rasulullah. Adapun penyebab wafatnya, sebagaimana disebutkan oleh Syekh Nawawi, yaitu disebabkan sedih yang terus menerus karena ditinggal oleh Rasulullah. Umar bin Khattab Setelah sahabat Abu Bakar wafat, Sayyidina Umar merupakan satu-satunya sahabat yang dipilih untuk melanjutkan perjuangan sahabat dekatnya itu. Sikapnya yang tegas dalam berdakwah, dan bijaksana dalam menyebarkan ajaran Islam menjadi salah satu alasan di balik terpilihnya Umar untuk menjadi pimpinan kaum muslimin. Umar bin Khattab merupakan khulafaur rasyidin kedua setelah sahabat Abu Bakar. Ia menjadi pimpinan umat Islam selama sepuluh bulan dan lima hari. Dalam catatan sejarahnya, ia mampu menyebarkan ajaran Islam dengan sangat luas sekalipun dengan tempo yang sangat singkat selama menjadi pemimpin. Sayyidina Umar wafat di usia 63 tahun, sebagaimana usia sahabat Abu Bakar. Ia meninggalkan umat Islam pada hari Rabu tanggal 27 bulan Dzulhijah, setelah dibunuh oleh Abu Lu’luk al-Mughirah Fairuz, saat sedang melakukan shalat Subuh, kemudian dimakamkan di Madinah berdekatan dengan makam Rasulullah dan Abu Bakar. Utsman bin Affan Sayyidina Utsman bin Affan merupakan piminan umat Islam ketiga dalam sejarah khulafaur rasyidin setelah masa kepemiminan Sayyidina Umar. Ia memimpin kaum muslimin dengan tempo yang tidak sedikit, yaitu selama dua belas tahun kurang dua belas hari. Selama menjadi pemimpin umat Islam, ia telah berhasil menaklukkan berbagai kerajaan-kerajaan yang menentang terhadap ajaran yang ia dakwahkan. Terbukti, pada masa kepemimpinannya itu, ia telah berhasil menyebarkan ajaran Islam hingga kota Mesir. Tepat di masa keemasan pimpinannya itu, Utsman bin Affan pergi meninggalkan umat Islam di usia 88 tahun. Ia wafat karena dibunuh oleh penduduk Mesir dan orang-orang Khawarij setelah melaksanakan shalat Ashar, tepat pada hari Rabu tanggal 18 Dzulhijjah, kemudian dimakamkan di Makbarah Baqi’ di Madinah. Ali bin Abi Thalib “Saya Rasulullah adalah gudangnya ilmu, dan Ali adalah pintunya ilmu.” Demikian salah satu hadits populer perihal kelebihan Sayyidina Ali dari sahabat yang lainnya. Ia menjadi sahabat pertama yang masuk Islam dari kalangan anak kecil, sekaligus menjadi suami dari putri Rasulullah, Sayyidah Fatimah az-Zahra. Ali bin Abi Thalib merupakan khulafaur rasyidin keempat setelah wafatnya Utsman bin Affan. Ia dipercaya untuk melanjutkan perjuangan Rasulullah dan para pimpinan Islam sebelumnya. Pada masa kepemimpinannya, ia berhasil menyebarkan ajaran Islam melebihi jangkauan khulafaur rasyidin sebelumnya. Selama bertugas, ia tidak hanya menyebarkan ajaran Islam, namun menyejahterakan rakyatnya, berlaku sangat adil dan bijaksana, sebagaimana pimpinan-pimpinan sebelumnya. Namun, dalam masa kepemimpinannya tersebut dikenal dengan istilah masa tersulit jika dibanding dengan masa-masa sebelumnya. Sebab, pada masa itu terjadi perang saudara antara umat Islam pasca wafatnya Sayyidina Utsman. Kendati demikian, ia tetap memiliki sejarah yang luar biasa dalam mengatasi semua itu. Tepat di masa kepemimpinannya yang sudah mencapai 5 tahun, ia meninggalkan umat Islam setelah dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam di usia 65 tahun. Pembunuhan tersebut terjadi malam Jumat 17 Ramadhan tahun 40 H, kemudian dimakamkan di Kufah. Hasan bin Ali Setelah ayahnya, Sayyidina Ali wafat karena dibunuh, Sayyidina Hasan sebagai anaknya mengambil alih kepemimpinannya. Ia melanjutkan perjuangan ayahnya dalam menyebarkan ajaran Islam, dengan mengambil alih estafet kepemimpinannya di Kufah. Di masa kepemimpinan Sayyidina Hasan, system yang ia terapkan tidak jauh beda dengan apa yang diterapkan oleh ayahnya. Hanya saja, ia menjadi pimpinan umat Islam dengan tempo yang tidak terlalu lama, yaitu 6 bulan kurang satu hari. Kendati waktu yang singkat, ia berhasil dalam mengemban amanah beratnya itu. Ia merupakan sosok yang sangat tegas dan bijaksana. Keadaan politik yang memanas saat itu berhasil ia kendalikan dengan baik. Syekh Nawawi mengatakan bahwa pada bulan Muharram ia jatuh sakit, kemudian beberapa hari setelah itu, tepatnya di pertengahan bulan Muharram ia wafat, kemudian dimakamkan di Baqi’, Madinah. Umar bin Abdul Aziz Salah satu pimpinan yang masuk dalam daftar khulafaur rasyidin menurut sebagian ulama adalah khalifah Umar bin Abdul Aziz. Ia merupakan sosok pemimpin yang sangat amanah dan jujur dengan apa yang menjadi kewajibannya. Khalifah Abdul Aziz menjadi pimpinan umat Islam selama dua tahun dan lima bulan. Kemudian ia sakit dan wafat pada bulan Rajab tanggal 21. Ia wafat di usianya yang masih muda, yaitu 3 tahun lebih enam bulan, kemudian dimakamkan di Damaskus. Demikian biografi singkat khulafaur rasyidin dan masa kepemimpinannya dalam memperjuangkan ajaran Islam. Semoga bermanfaat. Ustadz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan, Kokop, Bangkalan, Jawa Timur.
10289x. Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya.". Artinya setiap seorang muslim adalah pemimpin. Akan tetapi tidak semua orang bisa menjadi pemimpin sejati. Untuk itulah kita perlu keteladana dari para pemimpin terpilih.
terjawab • terverifikasi oleh ahli 1. Abu Bakar Ash Shiddiq memiliki sifat karakter yang lembut dan tegas2. umar bin Khattab memiliki karakter cerdas, tegas dan mengutamakan kepentingan rakyat3. Usman bin Affan memiliki karakter sholeh, penyantun, dan sabar4. Ali bin Abi thalib memiliki karakter tegas dan lebih mengutamakan kebenaran makasih kak aku sayang kamu ♡ hancurkan lah semua mimpi-mimpi
Jadi jika digabungkan Khulafaur Rasyidin artinya pengganti yang mendapat petunjuk. Khulafaur Rasyidin adalah pemimpin yang bersedia untuk menggantikan tugas-tugas Rasulullah SAW. sebagai kepala negara, pemimpin pemerintahan, dan pemimpin umat Islam. Islam bisa mencapai hingga Eropa. Berkat gaya kepemimpinan Umar ini menjadi kekuatan untuk
D Karakteristik Kepemimpinan Khulafa' Ar-Rasyidun Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat sahabat Nabi Muhammad , mempunyai karakter yang berbeda-beda berikut uraian secara singkatnya mengenai karakter kepemimpinan mereka. 1.Karakter Abu Bakar Ash-Shiddiq Kholifah Abi Bakar as Shidiq mempunyai karakter yang lemah lembut dan tegas.
Darisejarah kepemimpinan Khulafaur Rasyidin ini, dapat dilihat proses perkembangan Islam setelah wafatnya Rasulullah. Mulai dari Abu Bakar yang meletakan pondasi pemerintahan, Khalifah Umar melanjutkanya dengan membentuk negara modern yang mengantarkan Daulah Islamiyah mencapai masa keemasan. Awal masa kepemimpinan Usman Daulah Islamiyah masih
QbXk7PH. k34ija1uvp.pages.dev/349k34ija1uvp.pages.dev/85k34ija1uvp.pages.dev/56k34ija1uvp.pages.dev/186k34ija1uvp.pages.dev/252k34ija1uvp.pages.dev/144k34ija1uvp.pages.dev/300k34ija1uvp.pages.dev/306k34ija1uvp.pages.dev/374
gaya kepemimpinan khulafaur rasyidin