perilakuseksual tindakan berciuman yang paling banyak dilakukan oleh remaja. Oleh karena itu peran dari orang tua, teman sebaya, dan lingkungan sangat diperlukan agar mahasiswa tidak rentan dan melakukan tindakan perilaku menyimpang yaitu seksual pranikah. Selain itu pengaruh karakter juga sangat
KEGELAPAN “MOVE ON” KECAHAYAANDefinisi Kontrol SosialSuatu proses baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, membimbing, atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma — norma social Soejono Soekanto, 1981 57. Control social diperlukan dalam masyarakat karena tidak semua anggota dari suatu masyarakat akan patuh dan taat terhadap berbagi norma yang berlaku disuatu tempat. Untuk itu diperlukan suatu pengontrol dalam suatu masyarakat. Kontrol Sosial memiliki dua bentuk yaitu secara persuasive dan koersif. Dikatakan secara persuasif apabila pengendalian kepada masyarakat dilakukan dengan cara membimbing atau mengarahkan masyarakatuntuk mematuhi norma-norma social yang berlaku. Sedangkan yang di sebut sebagai pengenndalian secara koersif yaitu dilakukan dengan cara kekerasan atau ancaman dengan menggunakan kekuatan secara fisik. Sebenarnya pengendalian social dapat dilakukan melalui cara formal maupun informal. Controlsocialsecara informal dilakukan dengan mendasarkan diri terhadap aturan-aturan tidak tertulis dan tidak ada lembaga formal yang diberi tugas untuk melakukannya . misalnya seperti mengolok-olok, dan mengucilkan. Sedangkan pengendalian social secara formal dilakukan melalui sustu lembaga yang bersifat formal seperti polisi, kejaksaan, pengadilan, dan didasarkan pada aturan-aturan tertulis. Pada masyarakat dengan jumlah warga yang tergolong relatif rendah dan masih mengenal antara satu dengan lainnya dapat melakukan pengendalian social dengan cara langsung tanpa melalui suatu lembaga tertentu. Sarana yang dapat digunakan untuk control social yaitu dapat berupa sanksi dan melalui pemberian penghargaan. Bentuk-bentuk Kontrol SosialPengendalian sosial kontrolsosial bisa dipahami dalam berbagai dimensi antara lain berdasarkan sifatnya preventif dan represif, cara pelaksanaannya persuasif dan koersif, dan jumlah perilaku serta sasaran yang ditinjau individu dan kelompok. Dilihat dari dimensi sifatnyaUpaya Preventif upaya pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan sosial, yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran sosial. Contoh melalui proses sosialisasi tentang ajakan untuk menciptakan pemilu yang damai. Upaya Represif upaya pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadinya pelanggaran sosial, yang dilakukan untuk mengembalikan kedamaian dan ketertiban masyarakat seperti semula. Contoh penjatuhan hukuman penjara terhadap pidana korupsi. Dilihat dari dimensi cara pelaksanaannya Cara Persuasif upaya pengendalian sosial yang dilakukan dengan menekankan tindakan yang sifatnya mengajak atau membimbing masyarakat agar bersedia bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Contoh seorang guru menasihati siswanya yang membolos sekolah. Cara Koersif upaya pengendalian yang dilakukan dengan melakukan tindakan yang sifatnya memaksa masyarakat agar bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Contoh penggusuran PKL Pedagang Kaki Lima oleh petugas ketertiban dapat dibilang Satpol Pamong Praja PP. Dilihat dari dimensi pelaku dan sasarannya Pengendalian sosial yang dilakukan individu terhadap individu lain. Contoh seorang guru memperingatkan seorang siswa yang membolos sekolah. Pengendalian sosial yang dilakukan individu terhadap kelompok. Contoh seorang polisi yang memperingatkan sekelompok remaja yang melanggar lalu lintas, Pengendalian sosial yang dilakukan kelompok terhadap individu. Contoh beberapa orang polisi yang memperingatkan seorang remaja yang mengendarai mobil melebihi batas kecepatan. Pengendalian sosial yang dilakukan kelompok terhadap kelompok lain. Contoh penyuluhan yang dilakukan sekelompok relawan kepada para siswa agar menghindari pemakaian narkoba. Sarana Kontrol Sosial Sanksi punishment Sanksi ditujukan untuk menekan warga masyarakat dengan pemberian pembebanan penderitaan bagi siapa saja yang melanggar norma yang berlaku. Macam-macam sanksi Sanksi ekonomi, yaitu pembebanan penderitaan ekonomi. Seperti denda, ganti Fisik, yaitu pembebanan penderitaan fisik. Seperti dipukul, dicambuk, Psikologis, yaitu pembebanan penderitaan kejiwaan. Seperti dicemooh, diejek, dipermalukan di depan yang Ditanggung Bagi Pelanggar Kontrol Sosial Adapun sanksi yang akan ditanggung atau diperoleh bagi para pelanggar kontrol sosial adalah sebagai berikut Mendapatkan sanksi berupa hukuman pidana, apabila pelanggaran yang dilakukan tersebut melanggar hukum yang tertulis yang ada di Indonesia. Misal Pembunuhan berencana melanggar pasal 351 KUHP. Mendapatkan sanksi berupa digosipkan/pengucilan di kalangan masyarakat sekitar, apabila pelanggaran tersebut melanggar norma dan nilai dalam masyarakat. Misal Seorang wanita bekerja di club malam yang setiap harinya selalu pulang di pagi hari. Maka dengan adanya hal itu, masyarakat sekitar menilai bahwa wanita tersebut dapat dikategorikan sebagai wanita nakal. Agen Kontrol SosialDi dalam masyarakat, terdapat lembaga sosial yang berperan penting dalam melaksanakan pengendalian sosial kontrol sosial, diantara lembaga tersebut adalah 1. Aparat KepolisianPihak yang paling utama yang mempunyai mandat sebagai penegak hukum dan bertugas untuk mengatur ketertiban, keamanan, dan keselamatan masyarakat di berbagai tempat dan waktu. 2. PeradilanLembaga peradilan berfungsi memberikan putusan hukum kepada warga masyarakat yang melakukan pelanggaran terhadap norma-norma yang berlaku. 3. Tokoh Masyarakat Tokoh masyarakat yaitu individu-individu yang dianggap mempunyai pengaruh atau wibawa tertentu oleh warga masyarakat lain. Orang tersebut biasanya disegani dan dihormati. Dia diharapkan mampu mencegah terjadinya berbagai perilaku menyimpang di masyarakat. 4. Adat IstiadatAdat istiadat merupakan tindakan sosial yang ada di masyarakat yang masih memegang teguh tradisi. Warga masyarakat yang melanggar adat/tradisi akan dikenakan sanksi,sanksi tersebut bisa pengucilan dari warga masyarakat sekitar. Pengertian Perilaku Menyimpang Perilaku menyimpang menurut Soerjono Soekanto adalah penyimpangan terhadap kaidah-kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat. Perilaku menyimpang atau yang sering disebut dengan penyimpangan sosial menurut wikipedia adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau nilai kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan agama secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial. Secara sederhana kita dapat mengatakan seseorang melakukan perilaku menyimpang apabila dia melakukan suatu tindakan yang menurut anggapan sebagian besar masyarakat tempat dia berada tindakan tersebut di luar kebiasaan, adat istiadat, aturan, nilai-nilai, atau norma sosial yang berlaku didalamnya. Tindakan penyimpangan sosial pada dasarnya tidak selamanya berupa tindak kejahatan besar, seperti berzina, membunuh, menganiaya, ataupun sejenisnya. Akan tetapi tindakan penyimpangan sosial juga dapat berupa pelanggaran kecil, seperti perkelahian antar teman sebaya, makan dengan tangan kiri, berpacaran hingga larut malam, dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk Perilaku MenyimpangPerilaku menyimpang dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria atau sudut pandang. a. Berdasarkan Sifatnya 1. Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang. Contoh Emansipasi wanita yang melahirkan wanita karir. 2. Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk. Contoh penggunaan Berdasarkan Jenisnya1. Penyimpangan primer primary deviation adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang, serta masih bisa dimaklumi dan si pelaku masih bisa di terima dalam masyarakat. Contoh karena sesuatu hal seseorang tidak bisa ikut serta dalam siskamling Penyimpangan sekunder secondary deviation adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Contoh orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk. c. Berdasarkan Bentuknya1. Perilaku menyimpang yang bukan merupakan kejahatan adalah suatu perilaku menyimpang yang tidak termasuk tindakan pidana. Contoh Orang tua yang masih suka bermain kelereng. 2. Perilaku menyimpang yang merupakan kejahatan crime adalahsuatu perilaku menyimpang yang dikenakan sanksi pidana. Contoh Pencurian, pembunuhan. 3. Kenakalan Remaja Jouvenile Delequency adalah perilaku menyimpang yang umumnya dilakukan oleh remaja. Contoh Perkelahian antar remaja. d. Berdasarkan Pelakunya1. Penyimpangan Individual Individual Deviation adalah penyimpangan yang dilakukan oleh orang yang telah mengabaikan dan menolak norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Contoh seorang anak yang ingin menguasai warisan orang tuanya. Ia mengabaikan saudaranya yang lain. Ia menolak norma-norma tentang pembagian warisan menurut adat masyarakat maupun menurut norma agama. Ia menjual semua peninggalan harta orang tuanya untuk kepentingan diri yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dibedakan atas a Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik. b Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku. Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya. d Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri, penjambret, penodong, dan lain-lain. e Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak membela. 2. Penyimpangan Kelompok Group Deviation adalah tindakan penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompoknya, namun bertentangan dengan norma yang berlaku. Contoh sekelompok orang yang menyelundupkan serta menyalahgunakan narkotika dan obat-obatan terlarang Perilaku MenyimpangSecara umum, perilaku yang digolongkan sebagai penyimpangan sosial antara lain adalah 1. Tindakan yang nonconform, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat atau lingkungan sekitar tempat kita berada. Misalnya membolos ketika jam-jam sekolah atau kuliah, merokok di area dilarang merokok, memakai sandal butut ke kampus atau ke tempat formal lainnya, membuang sampah di tempat yang tidak semestinya, dan lain Tindakan yang antisosial atau asosiatif, yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum. Contohnya adalah tidak mau berteman, menarik diri dari pergaulan, melakukan penyimpangan seksual seperti menjadi seorang homoseksual dan lesbian, dan lain sebagainya. 3. Tindakan kriminal, yaitu tindakan yang secara nyata telah melanggar aturan hukum tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan orag lain. Contoh yang sering terjadi adalah perampokan, perkosaan, korupsi, penculikan, pembunuhan dan berbagai tindak kejahatan lainnya, baik yang tercatat di kepolisian maupun yang tidak karena tidak dilaporan oleh masyarakat, tetapi nyata-nyata mengancam ketentraman Perilaku MenyimpangMenurut Wilnes dalam bukunya yang berjudul Punishment and Reformation sebab-sebab penyimpangan atau kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikutFaktor subjektif adalah faktor yang berasal dariseseorang itu sendiri merupakan sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir. Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar lingkungan. Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi. Beberapa penyebab terjadinya perilaku menyimpang Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan yang ada di masyarakat. Seseorang yang tidak sanggup menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan itu terjadi akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna. Misalnya karena seseorang tumbuh dalam keluarga yang retak broken home. Apabila kedua orang tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan sempurna maka anak itu tidak akan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga. Proses belajar yang menyimpang. Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau melihat tayangan tentang perilaku menyimpang. Hal itu merupakan bentuk perilaku menyimpang yang disebabkan karena proses belajar yang menyimpang. Misalnya karier penjahat kelas kakap yang diawali dari kejahatan kecil-kecilan yang terus meningkat dan makin berani atau nekad merupakan bentuk proses belajar menyimpang. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial. Terjadinya ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial dapat mengakibatkan terjadinya perilaku yang menyimpang. Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapaisuatu tujuan seseorang tidak memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpang. Ikatan sosial yang berlainan. Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa kelompok. Jika pergaulan itu mempunyai pola-pola perilaku yang menyimpang, maka kemungkinan ia juga akan mencontoh pola-pola perilaku Perilaku Menyimpang Teori Pergaulan Berbeda Differential Association Teori ini dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland. Menurut teori ini, suatu penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang telah menyimpang terlebih dulu. Penyimpangan type ini diperoleh melalui proses alih budaya cultural transmission. Contoh perilaku siswa yang suka bolos sekolah. Perilaku tersebut dipelajarinya dengan melakukan pergaulan dengan orang-orang yang sering bolos sekolah. Melalui pergaulan itu ia mencoba untuk melakukan penyimpangan tersebut, sehingga menjadi pelaku perilaku menyimpang. Teori LabellingTeori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert. Menurut teori ini, seseorang menjadi penyimpang karena proses labelling yang diberikan masyarakat kepadanya. Maksudnya adalah pemberian julukan atau cap yang biasanya negatif kepada seseorang yang telah melakukan penyimpangan primer primary deviation. Contoh pencuri, penipu, pemabuk, dan sebagainya. Sebagai tanggapan terhadap cap itu, si pelaku penyimpangan kemudian mengidentifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangannya sehingga terjadi dengan penyimpangan sekunder secondary deviation. Alasannya adalah sudah terlanjur basah atau kepalang tanggung. Teori AnomieTeori ini dikemukakan oleh Robert Merton. Menurut teori ini, bahwa perilaku menyimpang adalah akibat dari adanya berbagai ketegangan dalam suatu struktur sosial sehingga ada individu-individu yang mengalami tekanan dan akhirnya berprilaku menyimpang. Teori KonflikTeori ini dikembangkan oleh penganut Teori Konflik Karl Marx. Para penganut teori ini berpandangan bahwa kejahatan terkait erat dengan perkembangan kapitalisme. Sehingga perilaku menyimpang diciptakan oleh kelompok kelompok berkuasa dalam masyarakat untuk melindungi kepentingan mereka sendiri. Pandangan ini juga mengatakan bahwa hukum merupakan cerminan kepentingan kelas yang berkuasa dan sistem peradilan pidana mencerminkan nilai dan kepentingan mereka. Teori SosialisasiTeori ini dikembangkan oleh Edwin H Sutherland. Teori ini berasumsi bahwa perilaku menyimpang adalah konsekuensi dari kemahiran dan penguasaan atas suatu sikap dan tindakan yang dipelajari dari norma-norma yang menyimpang. Teori Disorganisasi Sosial Teori yang didasarkan pada karya William I. Thomas dan Florian Znaniecki, bahwa teori Disorganisasi sosial berasumsi perilaku menyimpang terjadi karena dalam masyarakat itu terdapat organisasi sosial atau tatanan sosial yang tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Dengan demikian disorganisasi sosial adalah kekacauan Kasus Kontrol Sosial dan Perilaku Menyimpang di MasyarakatTindakan Kriminal penyimpangan sosial- Mantan Nara Pidana - Pukul WIB-Minggu, 18 Maret 2018Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan terhadap responden yang dulunya telah terjerat hal negative penyimpangan sosial yakni tindakan kriminal perampokan dan pembunuhan di masyarakat pada usia 13 tahun sekitar tahun 1982, yang melatarbelakanginya yaitu adanya perselingkuhan yang dilakukan oleh istrinya. Kami menyimpulkan bahwa responden tergolong dalam penyimpangan sosial yang berbentuk tindakan kriminal atau perilaku kejahatan crime yaitu tindakan yang telah melanggar aturan hukum tertulis dan mengancam keselamatan orang lain yang dikenakan sanksi pidana dengan upaya kontrol sosial cara represif dan dimensi cara pelaksanaannya secara persuasif, represif artinya upaya pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadinya pelanggaran sosial yang dilakukan untuk mengembalikan kedamaian dan ketertiban masyarakat seperti semula, sedangkan persuasif artinya upaya pengendalian sosial yang dilakukan dengan menekankan tindakan yang sifatnya mengajak atau membimbing masyarakat agar bersedia bertindak sesuai dengan norma yang berlaku dan dimensi pelaku dan sasarannya adalah pengendalian sosial yang dilakukan kelompok terhadap individu. Yang bertindak atau berperan penting sebagai pengendalian sosial kontrol sosial yang sesuai dengan responden ke-1, diantaranya aparat kepolisian, peradilan, tokoh keluarga istri. Adanya kesesuaian dalam Teori Konflik yang dikemukakan oleh Karl Marx. Menurut teori ini, bahwa kejahatan disebabkan oleh konflik perselingkungan yang dilakukan oleh istrinya. Sehingga responden bertindak kejahatan kriminal untuk melampiaskan kemarahannya. Pandangan ini juga mengatakan bahwa hukum merupakan cerminan kepentingan kelas yang berkuasa aparat kepolisian dan sistem peradilan pidana mencerminkan nilai dan kepentingan mereka DAFTAR PUSTAKANarwoko,J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan edisi keempat. Jakarta Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Baru Keempat. Jakarta Rajawali Bambang Suteng. 2006. Sosiologi untuk SMA Kelas X. Jakarta dkk. 2007. Sosiologi Untuk SMA kelas X Semester 2. Malang Gramedia Indotama
jugaterjadi dikarenakan sebagai hasil dari proses belajar . Namun mereka melakukan perilaku menyimpang . Perilaku menyimpang merupakan hasil proses sosialisasi yang tidak sempurna, serta ketidakmampuan seseorang menerapkan nilai dan norma sesuai dengan tuntutan . Oleh karena itu, perilaku yang dihasilkan merupakan
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal SMA Sosiologi Acak ★ Ketimpangan Sosial dan Globalisasi - Sosiologi SMA Kelas 12Terdapat kasus seorang individu melakukan tindakan perilaku yang menyimpang karena hasil ia belajar semasa kecil, ia melihat orang-orang di lingkungan tempat tinggal melakukan perilaku menyimpang pula. Pemecahan masalah ini berkaitan dengan teori perilaku menyimpang yaitu asosiasi BENARB. SALAH Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya PAS Sosiologi SMA Kelas 10Dalam usaha pembangunan kajian Sosiologi terdiri atas beberapa tahap. Salah satunya tahap perencanaan. Pada tahap ini perlu diadakan ….A. Identifikasi kebutuhan masyarakat dan saluran komunikasiB. Percobaan untuk mengkaji gejala sosial di masyarakatC. Pengawasan terhadap kekuatan sosialD. Analisis mengenai dampakE. Interaksi antarindividu Materi Latihan Soal LainnyaJaringan Hewan - Biologi SMA Kelas 11 IPAPAT Bahasa Indonesia SMA Kelas 11IPS Tema 9 SD Kelas 6Geografi SMA Kelas 12PTS PAI Semester 2 Genap SD Kelas 2Logika CPNSMetabolisme Enzim dan KatabolismeEvaluasi IPA SD Kelas 4Listrik Statis - IPA SMP Kelas 9Barisan dan Deret - Matematika SMA Kelas 11Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.

Seseorangyang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau melhat tayangan tentang perilaku menyimpang. Misalnya, seorang anak yang melakukan tindakan kejahatan setelah melihat tayangan rekonstruksi cara melakukan kejahatan atau membaca artikel yang memuat tindak criminal. Proses pembentukan perilaku menyimpang sebagai hasil

Perilaku menyimpang atau biasa dikenal dengan istilah penyimpangan sosial merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada di lingkungan masyarakat atau suatu kelompok maupun aturan yang telah diinstitusikan. Pada dasarnya, perilaku menyimpang sering kali dikaitkan dengan perbuatan maupun tindakan yang negatif. Akan tetapi, tahukah Grameds bahwa perilaku ini tidak selalu bernilai negatif? Ada beberapa perilaku menyimpang yang memiliki nilai positif karena salah satu ciri dari perilaku iniadalah dapat diterima dan bisa juga ditolak oleh kelompok atau masyarakat tertentu. Penasaran dengan penjelasannya? Bagaimana bentuk positif dan negatifnya? Simak penjelasan perilaku menyimpang secara lengkap berikut ini. Pengertian Perilaku Menyimpang Secara Umum dan Menurut Para Ahli1. Bruce J. Cohen2. Gillin3. Lewis Coser4. James Vander Zanden5. Paul B. Horton6. Robert Lawang7. Nasution8. Ronald A. Hardert9. Marshall B. Clinard dan Robert F. MeierBentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang1. Perilaku Menyimpang Berdasarkan Sifata. Perilaku menyimpang positifb. Perilaku menyimpang negatif1 Penyimpangan primer2 Penyimpangan sekunder2. Perilaku Menyimpang Berdasarkan Perilakua. Individual deviation atau penyimpangan individualb. Group deviation atau penyimpangan kelompokc. Combined deviation atau penyimpangan campuranPenyebab Perilaku Menyimpang1. Adanya Perubahan Nilai dan Norma Sosial2. Proses Sosialisasi yang Tidak Sempurna3. Teori Labeling4. Teori Anomie5. Teori Differential associationFaktor Penyebab Perilaku Menyimpang Menurut Casare Lombroso1. Faktor Biologis2. Faktor Psikologis3. Faktor Sosiologis Pengertian Perilaku Menyimpang Secara Umum dan Menurut Para Ahli Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada di masyarakat maupun di suatu kelompok atau bahkan aturan yang telah diinstitusikan, yaitu peraturan yang telah disepakati bersama dalam sistem sosial. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, perilaku ini dapat didefinisikan sebagai tingkah laku, tanggapan maupun perbuatan yang dilakukan oleh seseorang pada lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma serta hukum yang ada di masyarakat. Menurut buku Psikologi Olahraga Pengembangan Diri dan Prestasi 2021 yang ditulis oleh Dian Permana dan Arif Fajar Prasetyo, merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai kepatutan dan nilai kesusilaan. Menurut buku Sosiologi Komunitas Menyimpang 2018 yang ditulis oleh Suardi Dwi J. Narwoko, perilaku menyimpang merupakan perilaku warga atau masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan tata aturan, kebiasaan maupun norma sosial yang berlaku. Dalam kehidupan bermasyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh adanya aturan atau norma untuk berperilaku atau berbuat sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat umum. Jika ada tindakan yang tidak sesuai dengan nilai maupun norma yang ada di masyarakat, maka tindakan tersebut disebut sebagai penyimpangan sosial atau anti sosial atau non konformitas. Contohnya, di tengah kehidupan masyarakat yang terkadang Grameds akan menjumpai tindakan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Seperti siswa yang menyontek ketika ujian, mencuri, berbohong atau bahkan mengganggu siswa lainnya. Penyimpangan pada norma maupun nilai masyarakat tersebut disebut sebagai deviasi atau deviation. Sementara itu, pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut dengan devian atau deviant. Kebaikan dari perilaku ini disebut sebagai konformitas. Konformitas merupakan bentuk interaksi sosial yang di dalamnya ada seseorang yang berperilaku sesuai dengan harapan suatu kelompok. Perilaku ini juga didefinisikan oleh para ahli. Beberapa ahli, seperti Gillin, Bruce J. Cohen hingga Nasution mengemukakan pendapatnya tentang pengertian perilaku menyimpang. Berikut penjelasannya. 1. Bruce J. Cohen Menurut Bruce merupakan setiap perilaku atau perbuatan yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat maupun kelompok-kelompok tertentu di dalam masyarakat. 2. Gillin Menurut Gillin, merupakan perilaku yang menyimpang dari nilai sosial keluarga maupun norma yang ada di masyarakat dan menjadi penyebab memudarkan solidaritas kelompok atau ikatan kelompok. 3. Lewis Coser Lewis Coser berpendapat bahwa adalah salah satu cara yang dilakukan oleh seseorang untuk menyesuaikan kebudayaan dengan adanya perubahan sosial. 4. James Vander Zanden Zenden mendefinisikan sebagai perilaku yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai hal yang tercela serta perbuatan yang berada di luar batas toleransi. 5. Paul B. Horton Horton mengutarakan pendapat bahwa penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai bentuk pelanggaran terhadap norma kelompok maupun norma yang ada di masyarakat. 6. Robert Lawang Penyimpangan sosial versi Robert Lawang merupakan semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam sistem sosial serta menimbulkan sebuah usaha dari mereka yang memiliki wewenang dalam sistem tersebut untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut. 7. Nasution Menurut Nasution, perilaku ini adalah perbuatan yang menyimpang serta bertentangan dengan nilai kebaikan yang berlaku di lingkungan masyarakat. 8. Ronald A. Hardert Perilaku menyimpang merupakan setiap tindakan yang melanggar keinginan bersama, sehingga perilaku tersebut dianggap menodai kepribadian kelompok dan pelaku akan diberikan sanksi tertentu. 9. Marshall B. Clinard dan Robert F. Meier Marshall B. Clinard dan Robert F. Meier menjelaskan bahwa penyimpangan sosial memiliki empat sudut pandang berbeda, bergantung bagaimana cara seseorang memahami perilaku tersebut. Berikut empat sudut pandang yang dijelaskan oleh Clinard dan Meier. Pertama, sudut pandang secara statistikal yang mendefinisikan penyimpangan sosial sebagai segala bentuk perilaku yang bertolak belakang dari perilaku maupun tindakan yang umum dilakukan oleh masyarakat. Kedua, sudut pandang secara absolut yang mendefinisikan penyimpangan sosial sebagai segala bentuk perilaku yang dianggap sebagai tindakan menyimpang norma atau aturan yang ada dari suatu kelompok maupun lingkungan masyarakat. Ketiga, sudut pandang dari para kaum reaktivis yang mendefinisikan penyimpangan sosial sebagai suatu gejala sosial yang terjadi dikarenakan adanya tindakan seseorang atau individu yang mengakibatkan reaksi dari lingkungan masyarakat di mana ia berada. Keempat, sudut pandang secara normatif yang mendefinisikan penyimpangan sosial sebagai suatu tindakan menyimpang yang dilakukan oleh seseorang karena melanggar norma maupun aturan yang ada di lingkungan masyarakat. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang Perilaku ini dapat dibagi menjadi dua berdasarkan perilaku serta sifatnya. Berikut penjelasan bentuk-bentuknya. 1. Perilaku Menyimpang Berdasarkan Sifat Berdasarkan sifat terbagi menjadi dua macam, yaitu perilaku negatif dan perilaku positif. a. Perilaku menyimpang positif Perilaku positif adalah perilaku menyimpang yang memberikan maupun memiliki dampak positif pada kehidupan sosial, karena memiliki unsur yang inovatif dan ide yang muncul juga kreatif, sehingga dapat memperkaya wawasan masyarakat. Perilaku positif juga terarah terutama pada nilai yang ingin dicapai bersama maupun kepentingan sosial dan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang ideal dalam masyarakat. Perilaku positif biasanya akan diterima oleh masyarakat, karena bentuk dari perkembangan dan penyesuaian zaman. b. Perilaku menyimpang negatif Perilaku negatif adalah kebalikan dari perilaku positif. Perilaku negatif akan memberikan dampak negatif pada sistem sosial, sebab memiliki unsur yang sifatnya merendahkan dan akan menyebabkan hal buruk terjadi, contohnya seperti pemerkosaan, perampokan maupun pencurian. Perilaku negatif dibedakan menjadi dua sesuai dengan sifatnya, yaitu penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder. Berikut penjelasannya. 1 Penyimpangan primer Penyimpangan primer adalah penyimpangan negatif yang dilakukan oleh seseorang dan sifatnya hanyalah sementara dan tidak terus menerus. Penyimpangan primer memiliki sifat yang tidak terlalu signifikan serta tidak terlalu merugikan orang lain. 2 Penyimpangan sekunder Penyimpangan sekunder adalah penyimpangan negatif yang dilakukan oleh seorang individu yang sifatnya nyata dan sering dilakukan dan memiliki kemungkinan untuk merugikan diri sendiri serta orang lain. Penyimpangan sekunder adalah suatu hal yang tidak dapat ditoleransi, sebab telah melanggar norma maupun peraturan yang ada, seperti hukum yang tertuang dalam UUD 1945. 2. Perilaku Menyimpang Berdasarkan Perilaku Bentuk perilaku menyimpang yang kedua adalah perilaku berdasarkan perilakunya. Bentuk penyimpangan sosial satu ini dibagi menjadi tiga macam yaitu penyimpangan campuran, penyimpangan kelompok dan penyimpangan individual. Berikut penjelasannya. a. Individual deviation atau penyimpangan individual Bentuk penyimpangan perilaku individu merupakan perilaku yang biasanya hanya dilakukan oleh satu orang yang tidak dapat mematuhi norma atau nilai yang berlaku pada suatu lingkungan. Contohnya adalah ketika ada seorang siswa yang sedang berbuat curang seperti mencontek ketika mengerjakan ujian, baik itu secara pribadi maupun mencontek hasil pekerjaan teman. b. Group deviation atau penyimpangan kelompok Penyimpangan kelompok adalah perilaku yang biasanya dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak dapat mematuhi norma atau nilai yang berlaku pada suatu lingkungan masyarakat dan biasanya didasarkan oleh perasaan serta dorongan secara kolektif. Contohnya adalah siswa Sekolah Menengah Atas secara berkelompok mengadakan balapan motor liar dan mengganggu lalu lintas jalan raya serta pengendara yang lain. c. Combined deviation atau penyimpangan campuran Perilaku campuran adalah perilaku menyimpang yang pada umumnya dilakukan oleh individu atau seseorang yang sudah menjadi bagian dari suatu kelompok yang tidak dapat mematuhi norma maupun nilai yang berlaku pada suatu lingkungan. Contohnya seperti seseorang yang memutuskan untuk bergabung dalam organisasi atau kelompok ekstrimis agama, sehingga pandangan individu tersebut menjadi tertutup dengan nilai yang ditanam oleh organisasi tersebut. Maka dari itu, penyimpangan campuran ini akan merugikan orang lain maupun kelompok agama yang memiliki pandangan berbeda dengan individu tersebut. Perilaku menyimpang bisa terjadi karena ada pemicu atau penyebab. Berikut adalah beberapa penyebab dari perilaku menyimpang. 1. Adanya Perubahan Nilai dan Norma Sosial Dengan perkembangan zaman, seringkali ada beberapa kelompok masyarakat yang kesulitan atau bahkan tidak dapat mengikuti perkembangan zaman tersebut. Jika hal itu terjadi maka dapat membuat norma maupun nilai yang mereka miliki menjadi berbeda dari masyarakat pada umumnya dan sering kali dikelompokkan menjadi orang-orang yang memiliki perilaku menyimpang. Contohnya seperti orang-orang yang menyuarakan pendapatnya tentang emansipasi wanita, tetapi ada beberapa kelompok masyarakat yang tidak setuju terhadap opini tersebut. Namun, karena perkembangan zaman, kelompok yang tidak setuju tersebut menjadi minoritas dan dianggap sebagai penyimpangan sosial. 2. Proses Sosialisasi yang Tidak Sempurna Penyebab kedua dari perilaku menyimpang adalah karena seorang individu tidak mendapatkan edukasi atau sosialisasi yang baik tentang norma dan nilai yang baik dan benar. Contohnya ketika ada seorang anak yang kurang mendapatkan pengetahuan dari orang tuanya dan hal ini tentu saja perlu dihindari. Sebab, keluarga adalah agen sosialisasi utama yang menjadi penentu penilaian dari anak tersebut. Jadi, ketika ada seorang anak yang tidak memiliki nilai maupun norma yang dipahami dengan baik, maka norma menyimpang akan dengan mudah tertanam dalam diri sang anak. Oleh sebab itu, orang tua perlu menanamkan pengetahuan tentang norma yang benar dan baik. 3. Teori Labeling Teori labeling merupakan teori yang menggambarkan tentang penyimpangan yang terjadi ketika individu atau seseorang sudah dibentuk dengan stigma maupun cap negatif yang diberikan oleh orang-orang di sekitarnya. Contohnya adalah ketika dalam suatu lingkungan masyarakat, ada stigma di mana orang yang memiliki tato adalah orang yang jahat atau orang yang kurang baik, padahal tidak semua orang bertato memiliki sifat jahat. Akan tetapi, karena stigma tersebut, membuat individu yang memiliki tato menjadi terdorong untuk tidak peduli terhadap norma, sebab apapun yang ia perbuat akan selalu dianggap sebagai suatu hal yang negatif atau buruk. 4. Teori Anomie Teori anomie adalah teori yang menggambarkan tentang penyimpangan yang dapat terjadi ketika seorang individu atau kelompok tidak memiliki norma yang dapat mereka pegang serta dijadikan sebagai pedoman dalam hidup di suatu lingkungan masyarakat, sehingga memiliki kemungkinan untuk melakukan perilaku menyimpang. Contohnya adalah ketika seseorang yang baru pindah ke suatu daerah yang tidak memiliki batasan tertentu. Ketika di tempatnya dahulu, orang tersebut harus pulang sebelum jam malam yaitu jam sepuluh malam. Namun saat ini, tidak ada peraturan yang mengatur tentang jam pulang, sehingga individu tersebut tidak mengetahui batasan yang membuat dirinya melakukan perilaku menyimpang. 5. Teori Differential association Penyebab kelima adalah teori yang menggambarkan tentang penyimpangan yang dapat terjadi ketika seorang individu dapat dipengaruhi untuk melakukan perilaku menyimpang, apabila individu tersebut terus menerus berinteraksi dengan individu lain yang memiliki sifat menyimpang. Contohnya ketika ada seseorang yang biasanya selalu masuk sekolah tepat waktu. Kemudian, orang tersebut bergaul dengan siswa lain yang memiliki kebiasaan sebaliknya. Oleh sebab itu, kebiasaan dari siswa yang biasa terlambat akan mengubah perspektif dari siswa yang rajin dan menganggap bahwa datang terlambat bukanlah hal buruk. Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Menurut Casare Lombroso Ada tiga faktor utama yang menyebabkan perilaku menyimpang menurut Casare Lombroso yaitu seorang kriminolog asal Italia dan pendiri Mazhab Kriminologi Positivis Italia. Ketiga faktor utama dari penyebab perilaku menyimpang adalah faktor biologis, faktor sosiologis dan faktor psikologis. Berikut penjelasannya. 1. Faktor Biologis Faktor biologis dijelaskan oleh Lombroso sebagai si penjahat sejak lahir. Lombroso menjelaskan bahwa ada ciri-ciri tertentu yang dapat mengidentifikasikan seseorang ketika orang tersebut akan menjadi seorang penjahat atau tidak berdasarkan ciri fisiknya. Ciri fisik yang dimaksudkan oleh Lombroso adalah berupa bentuk seseorang di usia muda, atau bagaimana bentuk alis dari seseorang apakah menyambung atau tidak dan masih banyak lagi. 2. Faktor Psikologis Faktor psikologis dijelaskan bahwa seorang individu yang akan melakukan perilaku menyimpang biasanya berkaitan erat dengan kepribadiannya. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, contohnya seperti kepribadian yang retak atau individu tersebut memang memiliki kepribadian yang kemungkinan besar melakukan perilaku menyimpang atau karena faktor trauma dan lainnya. 3. Faktor Sosiologis Faktor sosiologis merupakan faktor seseorang yang akan melakukan perilaku menyimpang yang berkaitan erat dengan bagaimana individu tersebut melakukan sosialisasi dengan orang-orang yang kurang tepat. Lombroso menjelaskan bahwa seorang individu yang telah melakukan perilaku menyimpang akan sulit untuk berubah, sebab orang tersebut tidak memiliki norma yang berlaku di tengah masyarakat serta harus belajar kembali tentang bagaimana cara tidak melakukan perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang tentu saja akan memunculkan berbagai dampak positif maupun negatif bagi individu yang melakukannya atau masyarakat sekitar. Dampak positif dari perilaku menyimpang tentu saja akan mudah diterima oleh masyarakat. Sementara itu, dampak negatif akan membuat masyarakat menuntut pelaku mendapatkan sanksi yang sesuai. Apabila Grameds tertarik untuk mempelajari materi-materi ilmu sosial yang lain atau ingin mendalami materi perilaku menyimpang, maka Grameds dapat membuka wawasan dan mencari informasi dengan membaca buku. Buku-buku terkait perilaku menyimpang dan ilmu Sosiologi bisa Grameds dapatkan di Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Khansa BACA JUGA Penyimpangan Sosial Bentuk, Contoh, Penyebab, dan Dampaknya Pengertian Stigma Faktor Pembentuk, Jenis, Dampak, dan Contohnya Pengertian & Jenis Pengendalian Sosial Preventif, Represif, Koersif Pengertian Prejudice Aspek, Jenis, dan Indikator Pelakunya Permasalahan Sosial Pengertian, Faktor, Penyebab, Dampak, dan Solusi ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Temuanempiris yang dilakukan dengan menganalisis 10 jurnal tersebut menunjukkan bahwa tingkat religiusitas seorang remaja mempengaruhi perilaku mereka untuk melakukan kenakalan walaupun presentasenya berbeda-beda. Faktor religiusitas diri seorang remaja selalu menjadi salah satu faktor dalam terjadinya kenakalan remaja. AJJawaban yang tepat adalah A. Asosiasi Diferensial Teori Differential Association menurut Sutherland berpendapat bahwa penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda, penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. DIdalam soal dijelaskan bahwa individu belajar menyimpang dari lingkungan sekitarnya dan melihat individu lain menyimpang, sehingga teori perilaku yang seusai adalah asosiasi diferensial, dimana ia bersosialisasi dan menyatu dengan lingkungan yang diferensial berbeda dengan dirinya. Sehingga jawaban yang tepat adalah A. Asosiasi DiferensialYah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! melaluiproses belajar. Bahwa perilaku yang menyimpang bersumber dari belajar atau hasil belajar tertentu. Perilaku dipandang sebagai respons terhadap stimulasi atau perangsangan eksternal dan internal. Dasar teori terapi behavioral adalah bahwa perilaku dapat dipahami sebagai hasil kombinasi: (1) Belajar waktu lalu dalam hubungannya dengan Teoribelajar sosial sebagai landasan toeri Krumboltz menyatakan bahwa kepribadian dan tingkah laku lebih merupakan hasil belajar daripada pembawaan sejak lahir. (1987) mengatakan bahwa seseorang mengambil keputusan karir karena ia terlibat dalam berbagai perilaku yang mengarah kesuatu karir. Beberapa perilaku-perilaku pengambilan keputusan
A Menurut sifatnya, penyimpangan sosial dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Penyimpangan Positif. Adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma, namun tidak merugikan orang lain dan dapat mendatangkan manfaat. Contoh penyimpangan sosial positif: seorang wanita yang bekerja sebagai petugas keamanan. 2.
Vc0kMKQ.
  • k34ija1uvp.pages.dev/269
  • k34ija1uvp.pages.dev/30
  • k34ija1uvp.pages.dev/69
  • k34ija1uvp.pages.dev/172
  • k34ija1uvp.pages.dev/194
  • k34ija1uvp.pages.dev/266
  • k34ija1uvp.pages.dev/201
  • k34ija1uvp.pages.dev/119
  • k34ija1uvp.pages.dev/343
  • seorang individu melakukan tindakan perilaku menyimpang karena hasil ia belajar